Jumat, 13 Agustus 2010

Arsitektur Bali





'Kompleks'
Arsitektur Tradisional Bali lahir dari suatu tradisi, kepercayaan dan aktifitas spiritual masyarakat Bali yang diwujudkan dalam berbagai bentuk fisik.

Pekarangan luas, datar dan berdinding terbuka dapat menampung beberapa massa dengan pola komunikatif, seperti bale daja (u/ tamu penting), bale dauh (ruang tidur tamu dari kalangan biasa), bale dangin (upacara), dapur, jineng (lumbung), dan padmasana (pemujaan).

Bahan bangungan juga mencerminkan status sosial pemiliknya. spt dinding popolan (speci tanah liat) dan untuk masyarakat kurang mampu. Sedangkan dinding bata untuk golongan raja/ brahmanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar